Happy New You dengan ASUS Vivobook 14 M1405

Kata Mark Twain, dua hari paling penting dalam hidup kita adalah:

hari ketika kita dilahirkan dan

hari ketika kita menemukan alasan kenapa kita dilahirkan.

Hari nomor satu itu gampang, tinggal tanya sama orang tua atau cek akta lahir beres. Tapi, hari nomor dua ini nih mesti sering ‘ngobrol’ sama yang menciptakan kita.

Setelah dua dekade bernafas kayaknya saya baru nemu hari nomor dua itu— misi Tuhan yang dititipkan dalam DNA saya: mengajar.

Meski bukan dalam artian literal jadi guru atau dosen, saya berbagi ilmu lewat seminar, pelatihan, dan kelas-kelas mini yang berbau sains pangan, nanoteknologi, dan kepenulisan— tiga bidang yang paling saya sukai dan dalami.

Foto di bawah ini contohnya. Tahun 2021 waktu pagebluk COVID-19, saya mengisi materi bioteknologi pangan di kelas tamu SMP Focus Independent School (FIS) Manahan. Dua jam yang menurut saya repot setengah mati dengan anak-anak semangat gelas setengah kosong nanya A sampai Z. Curiga pada nyemilin ginkgo biloba tiap hari. Abis, pinter-pinter amat sih kalian!

Bersama adik-adik SMP FIS Manahan tahun 2021.

Selain kelas agak formal seperti di atas, saya juga mengajar informal sebagai mentor sebaya bagi mahasiswa tingkat akhir yang skripsinya ‘mati suri’. Mahasiswa tipe ini, yang sering mencap dirinya sebagai sosok tak berprestasi kerak himpunan, biasanya minta diajari cara mengolah dan menafsirkan data penelitian serta latihan public speaking untuk ujian sidang. Butuh sekurangnya 4 pertemuan untuk merubah mahasiswa defisit harapan ini menjadi insan yang lebih percaya diri lengkap dengan amunisi ilmu yang dipastikan telah full tank.

“Rugi lu, Ra, ngajar. Capek waktu, tenaga, mana gak dibayar pula!” ucap seorang kawan.

Ini pendapat manusia yang dalam struktur bahasannya kebanyakan ‘present tense’ daripada ‘future tense’.

Ilmu itu menurut saya tak seperti nasi. Ia tak habis jika diberikan. Tak kekenyangan jika dimakan.

Justru, ini tuh namanya Givers Gain, cara saya nolongin diri sendiri dengan bantuin di depan. Bantu ilmu, bantu membentuk karakter, bantu network, dsb.

Percaya gak sih, dari ngajar iseng kayak gini ada banyak rezeki yang turun dalam format berbeda untuk saya. Rezeki ditraktir kain tenun oleh salah satu mahasiswa, rezeki ditawarin proyek kreatif bareng yang cukup cuan, dan banyak rezeki lainnya yang tiada saya sangka-sangka.

Saya percaya kebaikan itu nular. Dulu, saya yang dibantuin oleh dua sesepuh mentor. Saya yang diajari teori-teori njelimet, saya juga yang ditraktir bakso. Jadi, sekarang giliran saya dong untuk meneruskan ‘tradisi mengasah otak’ manusia-manusia lain.

Laptop Terbaik Tuk Versi Terbaikmu

Orang nanya standar sukses? Kayaknya udah biasa. Tapi, pernah ada gak yang nanya ke kamu: apa standar bahagiamu?

Nah, kalau saya, standar bahagianya ada 3 yakni gratitude, usefulness, dan purpose. Yang separuh besarnya saya peroleh dari agenda ngajar iseng ini.

Laptop adalah perangkat mayor yang saya gunakan ketika mengajar. Bikin presentasi yang engaging, buat animasi yang memudahkan audiens paham, ngajarin mahasiswa ngoprek aplikasi, sampai ngajar jarak jauh via Zoom.

Selama ini, saya ngajarnya pakai laptop ASUS A455L dengan Intel Core i5-5200U dan RAM 4GB. Laptop ini udah sewindu nemenin saya.

Saya (tengah) dengan laptop ASUS kesayangan. Lokasi: Perpus kampus tahun 2018.

Kata Om Dedy Irvan dari Jagat Review, umur laptop hanya didesain sekitar 3-5 tahun penggunaan dan komponen bisa rusak sewaktu-waktu tanpa adanya pertanda.

Benar saja, tahun ini saya jadi keyboardist, teman-teman! Itu loh pengguna laptop yang musti masang keyboard eksternal supaya bisa ngetik. Huruf i di papan keyboard saya ogah menampakkan diri.

Ya, problemanya jadi rempong kalau mau tutorin mahasiswa. Apalagi waktu mau ngedit materi di tengah lokakarya, beuh, udah paling bener pinjem laptop temen aja.

Keyboardist zaman now. Dokpri.

Terus, karena laptop ini itungannya cukup veteran, jadi mulai rada-rada lelet kalau jajal aplikasi baru yang agak berat atau saat diajak multitasking. Belum lagi kalau kelamaan gawe, hadeh… layarnya itu loh auto bikin mata kucek-kucek hota hai. Setelah dipikir-pikir, masa iya cuma gara-gara laptop, rutinitas nyiram ilmu ini bakal terancam mandek?

Sepulang dari jalan-jalan via internet, saya nemu nih satu laptop yang bisa jadi pasangan terjodoh saya. Dia itu ringan, tangguh, minimalis, dan tentunya powerfull. Siapakah gerangan ia?

Laptop terbaik itu bernama ASUS Vivobook 14 M1405. Penasaran, kenapa saya menambatkan hati padanya? Yuk, simak!

Dapur Pacu yang Gahar dan Tahan Lama

Ketika mengintip dapur pacu laptop ASUS Vivobook 14 M1405, saya hanya bisa manggut-manggut. Karena laptop ini ditenagai dengan prosesor AMD Ryzen™ 7 7730U yang memungkinkan performa yang andal.

Jangan kira para ahli pangan kerjaannya cuma food testing kudapan nyeleneh macam kwetiau mentai aja, tetapi kami juga bikin visual quality control, presentasi, dan video animasi untuk pelatihan masyarakat.

Menurut hemat saya, aktivitas sejenis itu perlu ditunjang dengan laptop ber-RAM minimal 8 GB dan SSD. Nah, kabar baiknya ASUS Vivobook 14 M1405 telah dilengkapi RAM DDR4 hingga 16 GB dan kartu grafis mumpuni (AMD Radeon terintegrasi) dengan media penyimpanan berupa SSD tipe M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 berkapasitas 512 GB yang menjamin proses rendering dan multitasking lebih gesit dan irit daya.

Laptop ngebut, tapi panas? It’s a BIG no. ASUS Vivobook 14 M1405 dilengkapi dengan ASUS IceCool yakni 87 bilah di setiap kipasanya dan ventilasi udara ganda sehingga mempercepat perpindahan panas secara efisien, senyap, dan optimal saat dihajar kerja berat.

Laptop ASUS hadir dengan dilengkapi Windows 11 Home. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu Anda menyelesaikannya. Laptop ASUS dengan Windows 11 yang lebih nyaman di mata, memungkinkan Anda mengekspresikan diri dan cara kerja terbaik Anda. Dan tidak hanya Windows 11 asli, tersedia juga genuine Microsoft Office 2021 untuk menunjang aktivitas Anda sepanjang hari.

Kadang, mahasiswa yang saya mentori pengen gumoh kebanyakan laptopan bahas skripsi. Solusinya apa? Selain rehat sejenak, saya biasa mengakalinya dengan berganti gawai. Ini manjur sih di saya, karena toh ternyata manusia itu pada dasarnya cuma bosan sama repetisi cara. Tipsnya, beri sedikit jam terbang untuk menvariasikan medium pembelajaran dan lihat perbedaannya.

ASUS Vivobook 14 M1405 punya 2 software inovatif yang bikin aktivitas ngelmu jadi asyik. GlideX yang bisa memfasilitasi screen mirroring saat presentasi, streaming, dan aktivitas mentoring bocah skripsi seperti saya. Ada juga ScreenXpert yang membantu kita mengelola jendela aplikasi di seluruh layar yang terhubung ke PC ASUS. Wah, menarik banget ya?

Selain itu, ASUS Vivobook 14 M1405 juga dibekali dengan baterai lithium-ion 3-cell berkapasitas 42 WHrs. Untuk pengisian daya, ada fitur fast-charging yang mampu memasok daya hingga 60 persen dalam waktu 49 menit saja. Mantap nih, bisa diandalkan kalau lagi buru-buru.

Layar OLED yang Bikin Mata Nyaman dan Kaya Warna

Baik mengajar online maupun offline, mau tidak mau saya harus menatap laptop berjam-jam. Apalagi, saat mahasiswa asuhan saya sudah mendekati sidang, durasi melototin layar meningkat pesat. Efeknya? Ya, mata pedes cum kriyep-kriyep kelelahan.

Lain cerita kalau saya pakai laptop ASUS Vivobook 14 M1405. Layar OLED ASUS ini punya fitur Eye Care yang dapat menurunkan paparan radiasi sinar biru yang membahayakan mata hingga 70 persen. Panel OLED ini telah mengantongi sertifikat dari TÜV Rheinland untuk kategori anti-flicker dan low blue light. Sehingga, mampu mencegah kerusakan mata dalam jangka panjang dan bahkan aman untuk anak-anak.

ASUS Vivobook 14 M1405 mempunya desain bingkai NanoEdge tiga sisi sehingga membuat bezel layarnya menjadi sangat tipis. Dengan bentangan layar 14 inci dan rasio aspek 16:10 membuat ASUS Vivobook 14 M1405 memiliki ruang kerja yang lebih luas sehingga meningkatkan produktivitas.

Uniknya, layar ASUS Vivobook 14 M1405 memiliki engsel 180°. Dengan begitu, saya tidak perlu repot memutar layar jika mahasiswa mengajak diskusi penelitian. Praktis, deh!

Untuk layar OLED-nya tersusun dari color gamut 45% NTSC, tingkat kecerahan sampai 300 nits, dan frekuensi layar 60 Hz. Sementara, software ASUS Splendid yang terbenam di dalamnya memungkinkan perubahan mode gamut warna sesuai tugas yang sedang kita langsungkan. Ada 4 pilihan yang tersedia, di antaranya: sRGB untuk konten web atau browsing, DCI-P3 untuk tampilan sinematik ala bioskop, Display-P3 untuk warna sehari-hari yang lebih hidup, dan Native untuk warna orisinal layar OLED yang tajam. Sip!

Si Praktis, Tangguh, Stylish, dan Ergonomis

Maklum ya, saya ini roker (rombongan kereta). Jadi, setiap ngisi materi di luar kota, saya agak parno kalau-kalau laptop saya kegencet sama barang atau badan penumpang lain. Oleh karenanya, saya butuh laptop yang tak hanya mudah diboyong ke manapun, tetapi juga nyaman, tahan banting, dan tentunya kece badai kalau dilirik orang.

ASUS Vivobook 14 M1405 memiliki bodi seberat 1,6 kg dengan standar military-grade MIL-STD-810H AS. Artinya, laptop ini sudah melewati 26 serangkaian tes ‘penyiksaan’. Mulai dari tahan dilindes, dibanting, dikenai suhu ekstrim, dan banyak pengujian lain yang kalian bisa cek di sini.

Wadidaw, gak kebayang bakal setangguh apa ASUS Vivobook 14 M1405? Lha wong, laptop ASUS lama saya aja yang jelas-jelas bukan kelas priyayi masih nyala sampai sekarang. Jempolan lah kamu, ASUS Vivobook 14 M1405!

Eits, tapi… biasanya, barang-barang dengan embel-embel standar militer acapkali kurang memenuhi nilai estetika kan? Namun, hal ini tidak berlaku bagi ASUS Vivobook 14 M1405.

ASUS Vivobook 14 M1405 punya impresi yang stylish khas anak muda. Ada 2 pilihan warna yang bisa dipilih: Indie Black untuk kamu yang elegan dan Silver Cool untuk kamu yang joyful. Aih, saya mau banget dong yang Silver Cool, soalnya saya suka ngajarin anak-anak yang lagi coolyeah dan cesusyahan xixixi.

Apalagi, produk ASUS Vivobook 14 M1405 ini ternyata terbuat dari bahan Post-Consumer Recycled (PCR) yang mendukung aksi iklim. Wah, bener-bener produk yang visioner ya?

Tak hanya itu, laptop ASUS Vivobook 14 M1405 juga dibekali dengan keyboard ASUS ErgoSense yang hadir dengan jarak antar tuts sejauh 1,4 mm, kedalaman tekan yang presisi, dan touchpad yang lebih luas yang mampu mempertahankan kenyamanan selama mengetik. Ada backlit (lampu latar) pada keyboard ASUS yang memudahkan kita untuk bekerja di lingkungan dengan cahaya redup. Tak ketinggalan, aksen zebracross pada tombol enter yang mempercantik keyboard ASUS ini.

Seakan dimanjakan, kegiatan saintifik seperti perhitungan formulasi pun terasa mudah berkat kehadiran ASUS NumberPad 2.0. Cukup ketuk ikon touchpad dan voila kamu bisa memasukkan seabrek angka-angka untuk dihitung. Dengan desain maha ergonomis dan praktis ini tak heran membuat kita betah berkarya dengan ASUS Vivobook 14 M1405.

Webcam, Audio, dan WiFi yang Paripurna

Mengajar jarak jauh dengan nuansa silau karena terpapar ring light? Tentu hanya cerita lama. Pasalnya, ASUS Vivobook 14 M1405 dibekali dengan kamera HD 720p dan fitur 3D Noise Reduction (3DNR) yang membuat wajah saya akan terlihat jelas dan cerah di hadapan para audiens tanpa piranti cahaya tambahan.

Selain itu, ASUS menggandeng produsen speaker SonicMaster. Audio sistem SonicMaster yang tersemat pada ASUS Vivobook 14 M1405 mampu memberikan suara yang imersif, kuat, dan kencang. Fitur AI Noise Cancelling yang tersedia pun mampu meredam suara bising yang timbul baik di sekitar kita maupun di tempat lawan bicara berada. Sehingga, kita akan merasa fokus dan nyaman selama online meeting meski berada di lingkungan rumah yang gaduh atau kafe yang berisik.

Untuk konektivitas yang cepat, ASUS Vivobook 14 M1405 dilengkapi dengan WiFi 6E (802.11ax). Sebagai imbuhan dari seri WiFi sebelumnya, WiFi 6E (E-nya berasal dari kata Extension) mendukung transfer data besar yang kencang juga stabil, lancarnya obrolan video, dan streaming HD maupun pengalaman VR (Virtual Reality). Didukung teknologi ASUS WiFi SmartConnect memudahkan kita dalam pencarian sinyal WiFi terbaik. Sehingga, mengajar online di manapun rasanya akan selalu menyenangkan, bukan?

Privasi Terjaga, Konektivitas Lancar Jaya

Durasi mentoring mahasiswa maupun mengisi seminar seringkali panjang dan terpotong istirahat. Maka, aktivitas buka-tutup laptop beserta input password ruwet menjadi hal yang amat menjemukan. Beruntungnya, kita bisa mengakses ASUS Vivobook 14 M1405 hanya dengan sentuhan sidik jari di pojok kanan atas touchpad melalui Windows Hello.

Selain itu, ASUS Vivobook 14 M1405 juga punya webcam shield. Tinggal digeser slider-nya dan aktivitas kita terlindung dari aksi penguntitan. Praktis sekaligus aman, bukan?

Perihal konektivitas, ASUS Vivobook 14 M1405 dilengkapi dengan port I/O yang komplit. Di antaranya: port USB-C 3.2 Gen 1, dua port USB 3.2 Gen 1 Tipe-A, port USB 2.0, output HDMI, dan soket kombo audio. Dengan begini, pengguna akan dengan mudahnya menyambungkan semua gawai, periferal, layar, dan proyektor.

Perisai dari Ancaman Mikroba

Fitur pamungkas ini mungkin yang bikin saya nyantol banget sama ASUS Vivobook 14 M1405. Karena ya, fitur ini belum tentu ada di laptop-laptop terbaru merk lain. Apakah itu? Ia adalah ASUS Antimicrobial Guard Plus, teknologi pelapisan ion perak pada permukaan laptop yang mampu menghambat 99 persen pertumbuhan virus dan bakteri seperti: SARS-CoV-2 (COVID-19), H1N1, H3N2 (Influenza A), dan bakteri E. coli selama 3 tahun masa pemakaian. Kemampuan ini sudah bersandar pada ISO 2170211 dan 2219612 yang dijamin aman.

Bayangin ya, agenda ‘kumpul bocah’ tutorin mahasiswa sempat saya bekukan sementara di awal pandemi. Ya gimana enggak? Tiap sesi yang datang minimal 2 mahasiswa dan dipastikan menjamah laptop saya untuk lihat how my mentor doing that.

Kan bisa tutorin online? Pernah dicoba, tapi seringkali berakhir dengan mahasiswa gagal paham akibat kompleksitas bahasan.

Kalau saya dulu punya ASUS Vivobook 14 M1405 yang dibekali kekuatan super antimikroba, saya gak perlu khawatir saat mahasiswa datang dalam jumlah yang royal di masa pandemi berjilid-jilid. Diskusi akan berjalan lancar, saya tenang, mahasiswa lebih senang!

Dibanderol dengan harga Rp 11.299.000,- saja, siapa sih yang tak kepincut meminang laptop spek sultan ini?

Epilog

Pada akhirnya, saya hanyalah manusia biasa yang datang tidak dengan full high spec ke muka bumi ini. Namun demikian, saya ingin selalu menjadi pribadi yang upgradable seperti slogan ASUS: in Search of Incredible— terus berinovasi dan berbuat lebih untuk orang lain.

Bersama ASUS Vivobook 14 M1405, mari jadi versi terbaikmu!

Karena… kenapa harus biasa-biasa saja kalau bisa jadi luar biasa?

**

Sumber ilustrasi: Freepik.

Olah grafis: dilakukan mandiri oleh penulis.

 

Referensi

ASUS. 2023. ASUS Vivobook 14 M1405. Web resmi.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *